Rabu, 26 Oktober 2016

Maharsi Penerima Wahyu

Wahyu dalam bahasa sansekerta di sebut sruti. Dan wahyu hanya dapat diterima oleh 

seorang yang telah mempunyai budi pekerti yang tinggi dan kesucian pribadi. Para rsi 


penerima wahyu Weda disebut dengan Sapta Rsi, Sapta Rsi berasal dari kata Sapta dan 


Rsi. Sapta artinya tujuh dan kata Rsi berasal dari bahasa sansekerta dari urat kata Drc yang


 artinya melihat, memandang. Jadi yang disebut dengan Sapta Rsi adalah tujuh orang 


berpandangan yang benar berdasarkan logika atau orang yang atas usahanya melakukan 


tapa, bratha, yoga dan semadhi yang memiliki kesucian dan dapat menghubungkan dirinya 


dengan sang Hyang Widhi serta dapat melihat hal-hal yang lampau, yang sekarang maupun


 yang akan datang, Atita, Wartamana, Nagata. Tujuh Rsi yang merupakan Rsi yang paling


 banyak disebutkan namanya sebagai nabi dari sumber pertama penerima wahyu Weda 


dari Dewa Brahma, ketujuh penerima wahyu weda tersebut adalah:




1. Maharsi Grtsamada




Maharsi Grtsamada adalah Maharsi yang paling banyak dihubungkan dengan turunnya ayat-ayat suci weda, terutama Rg. Weda Mandala II. Dari berbagai cacatan yang di peroleh Grtsamada adalah keturunan Sunahortha dari keluarga Angira. Anehnya dalam catatan lain yang mengemukakan bahwa Grtsamada lahir dari keluarga Bhargu. Dalam kitab Mahabharata, Grtsamada dinyatakan sebagai keturunan dari Maharsi Sonaka, sedangkan Sunah Ortha adalah keturunan dari keluarga Bharadwaja. 

2. Maharsi Wiswamitra



Maharsi Wiswamitra adalah Maharsi kedua yang banyak disebut dengan nama dan dikaitkan dengan seluruh mandala III. Kitab mandala III terdiri atas 58 sukta Wiswamitra adalah putra Rsi Musika. Wiwamitra ada kaitannya dengan nama keluarga dan nama pribadi. Atau apakah antara Isiratha dengan Wiswamitra ada hubungan keluarga. Disamping itu terdapat pula Rsi Yamadgani sebagai Maharsi yang dikaitkan dengan mandala III.
Keterangan lain menyatakan bahwa Wiswamitra bukan seorang Brahmana tetapi golongan dari Ksatria. Penggolongan status seseorang Maharsi dengan catur warna ini sesungguhnya tidak begitu menentukan karena bukan merupakan persyaratan untuk seorang Maharsi.

3. Maharsi Wamadewa



Maharsi Wamadewa seringkali dihubungkan dengan turunnya mantra-mantra dalam Mandala IV. Warmadewa sesungguhnya telah mencapai kesempurnaan sejak masih berada dalam kandungan ibunya. Bahkan diceritakan bahwa Warmadewa sempat mengadakan dialog dengan Indra dan Aditi, suatu hal yang tidak dapat dibayangkan oleh akal pikiran awam. Warmadewa telah mencapai kesempurnaan atau penerangan sempurna selagi masih kecil.



4. Maharsi Atri



Maharsi Atri sering dihubungkan dengan turunnya mantra-mantra dalam Mandala IV. Di dalam Matsya Purana, nama Atri tidak saja dikenal sebagai nama keluarga, tetapi juga nama individu. Dalam keluarga Atri yang tergolong Brahmana, dikenal beberapa nama, seperti Sa-yana, Udwalaki. Soma, Sukratu, dan Gauragriwa, ada 36 orang yang tergolong Rsi penerima wahyu. Jadi cukup banyak dan karena itu ada kemungkinan nama-nama itu adalah nama-nama dari keturunan keluarga Atri. 

5. Maharsi Bharadwaja



Rsi Baharadwaja adalah maharsi yang banyak dikaitkan dengan turunnya mantra-mantra dari Mandala VI. Adapun nama-nama lain, seperti Nara dan Gargarajiwa adalah nama-nama rsi penerima wahyu dari keluarga Bharadwaja.
Dalam mitologi Bharadwaja adalah putra Brhaspati. Akan tetapi cerita ini belum dapat diterima dan dipastikan kebenarannya, karena ada keterangan lain yang mengatakan bahwa Samyu adalah keturunan Brhaspati, sedangkan hubungan antara Samyu dan Bharadwaja tidak pernah dikemukakan dalam Purana.

6. Maharsi Wasista



a.       
Rsi Wasistha sering kali dikaitkan dengan turunnya mantra-mantra dalam Mandala VII. Salah seorang keturunan Wasistha adalah Sakti yang dikenal pula sebagai maharsi penerima wahyu.
Di dalam kitab Mahabharata nama Wasistha disamakan dengan Wismamitra. Di dalam kitab Matsya Purana. Wasistha dinyatakan telah mengawini Arundhati, saudara perempuan Narada. Dari padanya lahir seorang putra bernama Sakti.

7. Maharsi Kanwa




Maharsi Kanwa merupakan Mahrsi penerima wahyu yang banyak dikaitkan dengan Rg Weda Mandala VIII. Selain oleh Rsi Kanwa Rg. Weda Mandala VIII juga merupakan hasil gubahan keluarga Sakuntala.
Dari kesepuluh Mandala yang ada, Mandala X yang paling sempurna karena memuat pokok-pokok yang menjadi asas dasar dalam ajaran agama Hindu.

Ada beberapa cara seorang rsi menerima wahyu Tuhan Yang Maha Esa, yaitu melalui:
a.       Svaranada, yakni gema yang diterima para rsi dan gema tersebut berubah menjadi sabda atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa, kemudian wahyu itu disampaikan kepada para siswanya di dalam asrama (pasraman).
b.      Upanisad, pikiran para rsi dimasuki oleh sabda Brahman sehingga pikiran para rsi itu berfungsi sebagai sarana yang menghubungkan Tuhan Yang maha Esa dengan para siswa rsi tersebut. Sabda rsi (guru) adalah sabda Brahman yang disampaikan dalam suasana pendidikan dalam garis perguruan yang disebut “param-para”. Para siswa duduk dekat di bawah guru untuk menerima ajaran-Nya.
c.       Darsana atau Darsanam, yakni rsi atau orang suci berhadapan dengan Dewa-dewa seperti halnya Arjuna berhadapan dengan Dewa Indra atau Siwa dalam satu pandangan gaib dengan mata rohani.
d.      Awatara, yakni manusia berhadapan dengan Awatara-Nya, seperti halnya Arjuna menerima wejangan suci Bhagawadgita dari Sri Krsna, sang Purna Awatara.
Hal ini juga termuat dalam sebuah sloka sebagai berikut :



Rsayo mantradrastarah rsirdadarsanat
Stoman dadarsety aupamanyavah
Yadenan tapasyamanan brahmasvayambhu
Abhynarsat tad rsinam rstvam iti vijnayate
                                                                                                (Nirukta II.11)


Artinya 

Para rsi adalah mereka yang menerima wahyu, Kata rsi berarti “drasta”. Acarya upamanyu menyatakan : Mereka yang karena ketekunanya melakukan tapa,menerima wahyu Tuhan Yang Maha Esa disebut Rsi


Yatenan tapasyanamah
Brahma svayambhu abhyanarsat
Te rsayo bhavan tad rsinam tvam iti
                                                                (Taittiriya Aranyaka II.1)
 Artinya :
Mereka yang dengan tekun melakukan tapa, meditasi yang mendalam, memperoleh/menerima mantra Veda atas karunia Yang Maha Agung





3 komentar: