Senin, 14 November 2016

Darsana ( filsafat )

PENGERTIAN DARSANA DAN FILSAFAT



Kata darsana berasal dari urat kata drs yang artinya melihat, menjadi kata darsana ( kata benda ) yang artinya pengelihatan atau pemandangan. Kata Darsana dalam hubungan ini berarti pandangan tentang kebenaran ( filsafat ). Filsafat adalah ilmu yang mempelajari bagaimana caranya mengungkapkan nilai – nilai kebenaran hakiki yang dijadikan landasan untuk hidup yang dicita – citakan  Nama atau istilah lain dari Darsana adalah Mananasastra ( pikiran atau renungan filsafat ), Picarasastra ( menyelidiki tentang kebenaran filsafat ), tarka ( spekulasi ), Sraddha ( keyakinan atau keimanan ). 
 Filsafat juga merupakan pencarian rasional kedalam sifat kebenaran atau realitas yang juga memberikan pemecahan yang jelas dalam mengemukakan permasalahan – permasalahan yang lembut dari kehidupan ini, dimana ia juga menunjukan jalan untuk mendapatkan pembebaan abadi dari penderitaan akibat kelahiran dan kematian.

BAGIAN - BAGIAN DARSANA

Ø  Nyaya Darsana
Pendiri ajaran ini adalah rsi Gautaman yang juga dikenal dengan nama Aksapada dan Dirgathapas. Pokok ajaran dari nyaya darsana berupa atma, tentang tubuh dan badan, panca indra dengan objeknya, budddhi ( pengamatan ), manas (pikiran ), pravrtti ( aktivitas ), dosa, pratyabhapa ( kelahiran kembali ), phala ( hasil perbuatan), dukha (penderitaan), dan Apavarga (bebas dari penderitaan).
Ø  Vaisesika Darsana
Pendiri ajarannya adalah Rsi Kanada, yang juga dikenal sebagai rsi uluka, sehingga system ini dikenal Auluknya Darsana dan juga dengan nama Kasyapa dan dianggap seorang dewa-rsi kata uluka artiinya burung hantu. Aliran ini terdiri dari sepuluh bab yaitu :
Bab I menguaikan tentang keseluruhan kelompok padartha
Bab II berisi tentang penetapan benda – benda
Bab III berisi tentang jiwa dan indra dalam
Bab IV berisi uraian tentang badan dan bahan penyusunnya
Bab V berisi tentang karma atau kegiatan
Bab VI Berisi tentang darma (kebaikan) menurut kitab suci
Bab VII berisi tentang uraian sifat – sifat dan samakaya (saling berhubungan)
Bab VIII berisi tentang wujud pengetahuan, sumbernya dan sebagainya
Bab IX berisi tentang pemahaman tertentu (konkrit)
Bab X berisi uraian tentang perbedaan sifat dari jiwa
Ø  Samkhya Darsana
Samkhya berasal dari kata sansekerta ‘samkhya’ (pencacahan / perhitungan). Pendiri dari system filsafat ini adalah maharsi Kapila muri yang dikatakan putra dari brahma dan avatara wisnu. Pada system Samkhya tidak ada penyelidikan secara analitik kea lam semesta, seperti keberadaan sesungguhnya yang merupakan susunan menurut topik – topik daan kategori – kategori. Namun terdapaat suatu system tiruan yang diawwali dari satu tatva atau prinsip mula – mula atau prakerti yang berkembang menghasilkan suatu yang lain (prakaroti).
Ø  Yoga Darsana
Kata yoga berasal dari kata ‘yuj’ yaitu menghubungkan. Yoga merupakan pengendlian aktivitas pikiran dan merupakan penyatuan roh pribadi dengan roh tertinggi. Yoga didirikan oleh maharsi Patanjali. Patanjali mendirikan filsafat ini dengan latar belakang metafisika Samkhya dan menerima 25 prinsip atau tattva dari Samkhya, tetapi menekankan pada sisi praktiknya guna realisasi darri penyatuan mutlak purusa dan sang diri.   
Ø  Mimamsa Darsana
Mimamsa sebenarnya bukanlah cabang dari suatu system filsafat, tetapi lebih tepat kalau disebutkan sebagai suatu penafsiran veda dimana diskusi filosofinya sama dengan semacam alasan kritis pada Brahmana atau bagian ritual dari veda, yang menafsirkan kitab veda dalam pengertian berdasarkan arti yang sebenarnya. Mimamsa menyatakan bahwa jiwa itu banyak dan tak terhingga, bersifat kekal, ada dimana – mana, dan meliputi segala sesuatu. Karena adanya hubungan antara jiwa  dengan benda, maka jiwa mengalami avidya dan karma vesana. 
Ø  Vedanta Darsana

Filsafat ini sangatlah kuno yang berasal dari kumpulan literature bangsa arya yang dikenal dengan nama veda. Vedanta ini merupakan bunga dari semua spekulasi, pengalaman dan analisis yang terbentuk dalam demikian banyak literature yang dikumpulkan dan dipilih selama berabad – abad. Filsafat Vedanta ini memiliki kekushusan. Pendiri filsafat ini adalah rsi Vyasa. Vedanta mengajarkanlah bahwa nirvana dapat dicapai dalam kehidupan sekarang ini, tak perlu menunggu setelah mati untuk mencapainya. Nirvana adalah kesadaran diri sejati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar